Halo Jum'at.... Lama sekali tidak menulis disini, mungkin ketika aku sudah tidak di asrama, aku akan banyak bercerita. Mengapa asrama jadi penghalang? Ada banyak cara sebenarnya, namun aku yang memiliih diam. Banyak yang ingin aku ceritakan.. Biar ku ceritakan seseorang. Ia bukan siapa-siapa, tapi sangat menginspirasi. Mari kita mulaiii..........
Laki-laki. Bukan masalah itu! Jangan lihat gender disini, teman.
Sebut saja H. Handoyo? Harun? Hamasyah?
Jangan kau tebak...... ini bukan tebak-tebakan
Aku kenal dia di kelas. Kesan pertama : sombong, sok kritis.
Tiba saatnya kita semua senam aerobik. H membuat gerakan untuk pemanasan : lucu, kreatif. Oh ya, lagu untuk pemanasan pun dia yang mencari. Dangdut remix. Sekali lagi, aku tersenyum karena kehebatannya.
Tapi sayang sekali, H hanya membuat gerakan untuk pemanasan. Padahal, masih ada gerakan inti dan pendinginana.
Tiga hari sebelum senam, aku iseng membuat gerakan inti, lalu dicontohkan di depan anak-anak. Alhasil, jadilah instruktur. Ini benar-benar mendadak. Mau tak mau. Demi kelas.
Dua hari sebelum senam, tepatnya hari Kamis, aku, H, komti, dan teman lainnya, pergi ke kontrakkannya untuk mengedit lagu dan membuat video senam agar bisa dibagikan ke kelas. Disana, hanya ada dua perempuan. Aku dan teman ku. Tapi tenang saja..mereka semua baik, tidak akan macam-macam.
Rencana awal aku dan teman perempuan ku adalah menginap di kosannya. Tapi karena terlalu malam, akhirnya kami terpaksa menginap di kontrakkan H. Buruknya, kami berdua sedang halangan. Kami berbisik-bisik harus mencari pembalut dimana? pembalut apa yang biasa di pakai?
H : "ada apa?"
Kami : *nyengir* "Pembalut..."
H : *pergi ke kamar,lalu keluar dengan segera* "ayo"
H sudah mengganti celana mainnya dengan celana jeans. Aku menyilahkan teman perempuan ku untuk pergi dengannya. Lagi, aku kagum. Malam itu malam jumat dan sudah jam 12 malam. Baik sekali.
Setelah itu, aku sempat tidur. Sekitar jam 3 pagi, kami membuat video senam. Teman-teman ku yang lain akan kuliah jam 7 pagi. Sedangkan aku dan H kuliah jam 1 siang. Kami meng'iya'kan mereka untuk tidur. H hanya sendiri merekam ku. Satu jam kemudian, aku ingin menyusul teman perempuan ku tidur di kamar H. Dan.....kamarnya dikunci! H menyuruh ku tidur di ruang tv. Kemudian ia tidur di ruang tamu.
Hari Jumat malam, kami belum hafal gerakan senam. Bahkan, aku belum mencontohkan gerakan pendinginan. Padahal, jam 7 malam adalah hari terakhir untuk latihan senam.Akhirnya, kami semua sepakat untuk meniginap di salah satu rumah teman kami di Bogor. Ketika sampai disana, entah ada apa, H hanya diam. diam. diam. diam. diam. diam. Ia diam sampai pagi. Ia diam sampai kami semua di gladiator. Ia diam melihat kami. aku diam meliaht ia yang diam. Ada apa? Sambil menunggu urutan penampilan, kami semua melihat penampilan kelas lain. Tak lama, ia mengajak kami semua berkumpul. Dengan diamnya, ia membuka laptop yang ia bawa. Ia menulis sesuatu yang dibagikan kepada kami. Kali ini, kami yang diam. Apalagi aku. Aku benar-benar diam.
Selang beberapa minggu setelah senam. Aku pergi ke perpustakaan FPIK untuk mencari buku. Hebatnya, ada dia. Ada dia yang diam dengan laptopnya. Ada dia yang diam dengan bukunya. Ada dia yang diam dengan lambaian tangannya.
Saat mata kuliah sosum, ia menjelaskan suatu topik yang membuat kami sangat mengerti : kreatif. Lagi, aku tersenyum dengan apa yang ia jelaskan. Suatu organisasi yaitu genk motor yang harus pandai mengaji, itulah analogi yang ia ciptakan. "Kapan open recruitmennya?"tanya ku. Ia hanya menjawab dengan diam. Namun ada senyum pada diamnya.
Banyak yang menginspirasi darinya. Terakhir, yang paling aku ingat. Ketika fakultas kami fieldtrip di daerah Subang. H sebagai panitia sangat bertanggung jawab. Kalian tahu apa yang ia lakukan? Disaat yang lain berfoto-foto. Panitia lainnya pun berbaur. H justru mengepel lantai luar mushola yang kami gunakan untuk beristirahat........ Diam.
Itulah H, salah satu sosok yang menginspirasi. Calon pemimpin yang baik. Sampai jumpa di lain cerita ;)
No comments:
Post a Comment