Monday, December 31, 2012

Objek lain


Ada yang terlalu baik di luar sana untuk saya. Kali ini, sekali ini saja, izinkan saya menjadikan ia sebuah objek pada cerita saya. entah harus memulai dari mana.  Saya hampir tidak percaya masih ada laki-laki baik diluar sana. Sampai saat ini, masih sedikit tidak percaya. Saya tau, ia sangat mengistimewakan perempuan, perempuan mana pun. Saya melihat itu.
Akhir tahun ini, saya merasa bersalah dengannya. Entahlah, ia seperti tak pernah egois. Ah saya bingung. Kami memang hanya ‘berteman’. Entah pertemanan macam apa yang kami jalin. Ia terlalu baik sungguh sampai saya merasa bersalah atas semuanya, atas pertemanan macam yang kami jalin. Kami tidak perlu ucapan selamat malam atau pagi. Tidak. Kami hanya perlu berdoa bersama, kebiasaan itu jauh lebih baik dari ucapan selamat malam atau pagi.
Saya nggak bisa bercerita terlalu banyak. Kalau objeknya tahu, nanti bisa gawat. Ada juga teman saya yang tidak pernah egois. Yang seperti itu yang sulit diceritakan.

Semoga Allah selalu melindungi mereka. 

Tuesday, December 11, 2012

cari-cari amanah

Cari kerja itu susah ya, cari pengalaman juga susah. Saya baru menghabiskan satu jatah gagal. Terkait pengajuan saya untuk mengajar di salah satu bimbel di daerah Bogor. Saya sedang mendaftar lagi, apapun hasilnya. Tujuan utama saya bukan materi, nggak munafik sih kita juga butuh itu. Keadaan yang jauh dari orang tua, hal tersebut merupakan sebuah panggilan tersendiri. Entah itu materi atau pengalaman, intinya adalah amanah. Senior saya bilang, ternyata, kita yang mencari amanah. Bukan amanah yang mencari kita.Kita juga yang butuh amanah, bukan amanah yang membutuhkan kita. Toh, bimbel yang saya daftari juga tetep ada, tetep berjalan, meskipun saya nggak ngajar disana.
Sekarang-sekarang ini, tanpa disadari, saya sedang mencari-cari amanah. Bukan mencari jodoh lagiii. Lupakan ya soal jodoh, kapan-kapan akan saya bahas :D
Ya, saya mencari-cari amanah. Daftar BEM, beasiswa, ngajar, itu semua amanah. Saya nggak tau harus berapa jatah gagal lagi yang harus dihabiskan. Kemenangan yang sesungguhnya adalah saat kita bangkit setelah jatuh.

Tetep semangat berusaha buat kalian yang sedang mengejar apa pun itu ;)

Friday, December 7, 2012

Selamat gagal


Selamat senja, pembaca. Dimana pun kalian berada, nikmati senja kalian J

Saya bersyukur, senja kali ini masih bisa menulis. Saya ingin bercerita tentang kegagalan. Hari ini, saya benar-benar merasa gagal. Gagal dalam banyak hal. Saya merasa gagal di akademik. Saya merasa gagal menjadi seorang teman. Saya merasa gagal atas apa yang sudah saya inginkan. Saya merasa gagal dalam menulis. Saya merasa gagal menjadi pendengar yang baik. Saya gagal menjadi hamba yang taat.

Pernah ada yang bilang, ketika kita gagal, itu artinya kita telah melangkah dua kali lebih maju. Saya sedang mencoba menerima kegagalan. Saya nggak tau, apakah saya telah melangkah lebih maju. Saya nggak tau apa yang harus saya lakukan. Sampai-sampai, saya melewati malam saya begitu saja. Atau memang, semalam adalah hak atas badan, pikiran, dan hati saya. Setelah mereka semua melaksanakan kewajibannya.
Saya hanya bisa menarik napas panjang. Menangis terlalu cengeng. Saya memang merasa gagal. Tapi saya yakin, akan tiba saatnya atas apa yang saya inginkan tercapai. Saya hanya harus banyak belajar.
Satu kalimat yang selalu menjadi motivasi bagi saya: Tidak ada kata gagal sebelum kau benar-benar memutuskan untuk berhenti mencoba.

Jawaban atas perasaan gagal saya karena saya berhenti mencoba. Detik ini juga, saya mencoba lagi. 

Then, time will tell...